Klasifikasi, Deskripsi
Petrologi, Komposisi, dan Petrogenesa Rijang (Chert)
Dasar Penamaan (Klasifikasi) Chert
Chert
adalah penamaan umum yang digunakan untuk batuan siliceous sebagai sebuah
kelompok (grup), namun ada yang mengaplikasikannya untuk tipe spesifik dari
chert (Boggs, 1987).
Batuan
Sedimen Siliceous dapat dibagi berdasarkan kenampakan secara kasar (gross
morphology) kedalam dua tipe mendasar: (1) Bedded cher (2) Nodular chert.
Bedded chert lebih lanjut dibedakan oleh content dari organisme siliceous yang
bermacam-macam jenisnya. Mineralogi tidak dapat digunakan untuk menjadi dasar
pengklasifikasian batuan sedimen siliceous karena batuan jenis ini semua
kandungan utamanya adalah kuarsa yang berukuran halus (chert) (Boggs, 1987).
Menurut
Boggs (1987), klasifikasi chert adalah sebagai berikut:
1. Bedded Chert
*Diatomaceous
Chert
*Radiolarian
Chert
*Spicular
Chert
*Few or Non
Fossiliferous Chert
2. Nodular
chert
Deskripsi Batuan
1.Bedded
Chert
a.Diatomaceous Chert
Tersusun
oleh lapisan-lapisan dan lensa diatomite. Diatomaceous chert tersusun oleh
semen silica padat atau massa dasar berupa diatomite yang memadat.Kenampakan
khas dari diatomite adalah berwarna terang, butirannya halus, mudah pecah,
tergolong ke dalam siliceous rocks.Lapisan-lapisan dari diatomaceous rock dapat
membuat strata dengan ketebalan beberapa ratus meter yang membentuk sedimentary
sequence. Contohnya dapat ditemukan di California, Miocene Monterey Formation.
b.Radiolarian Chert
Radiolarian
chert tersusun oleh lapisan-lapisan yang teratur. Massa dasar radiolarian chert
berupa radiolarite yang berukuran mikrokristalin, bersemen siliceous yang
kompak.Radiolarite merupakan batuan yang mempunyai butiran yang
halus.Radiolarian chert basanya berasosiasi dengan tuff, batuan vulkanik basa
seperti basalt bantal, batugamping pelagic, dan batu pasit turbidit yang dapat
digunakan sebagai indicator laut dalam. Beberapa radiolarian chert juga dapat
berasosiasi dengan batugamping micritic dan batuan lain yang terdeposisi pada
kedalaman 200 – 100 m
c.Spicular Chert
Spicular
chert mempunyai struktur yang keras dan padat. Spicular chert terbentuk di laut
dan dapat berasosiasi dengan batupasir glauconitic, lanau, dolomites,
batugamping argaillaceous dan phosphorites.Spicular chert tidak berasosiasi
dengan batuan vulkanik dan mungkin terendapkan di laut dangkal (beberapa ratus
meter)
d.Few or Non Fossiliferous Chert
Lapisan-lapisan
pada chert ada yang sedikit mengandung siliceous organisme dan ada yang tidak
sama sekali. Organisme siliceous yang terdapat di dalam chert dapat diamati
melalui pengamatan mikroskopik.Few fossiliferous chert mempunyai tekstur yang
dianalogikan seperti batugamping dengan komposisi kaya akan unsur besi yang
terkandung oleh hematite, magnetite, siderite, ankerite atau yang miskin
alumina kaya silica.Few Fossiliferous chert biasa berasosiasi dengan Formasi
Iron Precambrian. Contohnya adalah pada zaman Devonian Missisipian Arkansas
Novacullite di Arkansas dan Oklahoma dan Caballos Novacullite, Texas.Sedangkan
untuk yang tidak mengandung skeletal atau Non Fossiliferous Chert, memiliki
kesamaan dengan radiolarian chert, baik secara megaskopis maupun secara
asosiasi litologinya. Non Fossiliferous Chert mempunyai ukuran mikrokristalin
dan bersemen siliceous yang kompak.
1.Chert dalam ukuran hand spesimen
2.Chert yang terlipat
3.Bedded chert dan sayatan radiolarian chert
2.Nodular
chert
Nodular
chert berbentuk subspheroidal, tersusun akan lensa-lensa atau lapisan-lapisan
yang tidak teratur dengan ukuran mencapai puluhan centimeter.Nodular chert pada
umumnya tidak memiliki struktur internal, akan tetapi beberapa nodular chert
tersusun oleh fosil yang akan silica atau memiliki struktur relict
seperti bedding.Nodular chert memiliki warna hijau gelap hingga hitam,
tergolong ke dalam batuan karbonatan dan cenderung berbentuk parallel
bedding.Nodular chert jarang ditemukan berasosiasi dengan batupasir, batulanau,
sedimen lacustrine dan evaporites. Karena umumnya terbentuk dari ubahan mineral
karbonat dan fossil serta dapat pula berupa hasil ubahan dari anhydrite.
Sehingga nodular chert biasa berasosiasi dengan batugamping dan dolomite.
4.Nodule
Chert
Komposisi Penyusun
Kelimpahan
kandungan organime siliceous dapat dijadikan dasar pengklasifikasian subdivisi
chert, terutama untuk chert berlapis (bedded chert). Klasifikasi subdivisi
chert berlapis dan hubungannya dengan komposisi organisme siliceous adalah
sebagai berikut:
1.
Bedded Chert
a. Diatomaceous Chert
Tersusun
atas deposit Diatomaceous dengan semen atau massa dasar berupa silika.
b. Radiolarian Chert
Tersusun
atas deposit Radiolarian yaitu mikrokristalin radiolarit yang tersemenkan oleh
semen atau massa dasar berupa silika.
5.Mikrokristalin Radiolarian Chert dan Radiolarit Penyusun Batuan
c. Spicular Chert
Tersusun atas deposit siliceous
sipucle organisme invertebrata dengan semen berupa silika namun sementasinya
masih longgar.
6. Spicular of Sponges
d. Few or Non
Fossiliferous Chert
Tersusun atas
sedikit sampai bahkan tidak mengandung sisa sekeletal siliceous. Few
fossiliferous chert mempunyai tekstur yang dianalogikan seperti batugamping
dengan komposisi kaya akan unsur besi yang terkandung oleh hematite, magnetite,
siderite, ankerite atau yang miskin alumina kaya silica.
2.Nodular
chert
Berisi
fosil silika atau merupakan relict structure dari bedding chert. Fosil
silika tersebut merupakan fosil calcareous atau oolith. Nodular chert jarang
ditemukan berasosiasi dengan batupasir, batulanau, sedimen lacustrine dan
evaporites. Karena umumnya terbentuk dari ubahan mineral karbonat dan fossil
serta dapat pula berupa hasil ubahan dari anhydrite. Sehingga nodular chert
biasa berasosiasi dengan batugamping dan dolomite.
Sedangkan
komposisi kimia dari rijang adalah tercermin dalam tabel sebagai berikut:
Tabel Komposisi
Kimia Rijang (Koesomadinata, 1981)
Petrogenesa
Secara umum chert mengalami diagenesis secara fisik dan kimiawi. Proses
diagenesa chert secara fisik berupa kompaksi dan secara kimiawi meliputi
sementasi, rekristalisasi dan replacement.Secara fisik perubahan yang terjadi
adalah terutama perubahan tekstur. Proses kompaksi akan merubah penempatan
butiran sedimen sehingga terjadi kontak antar butir. Perubahan penempatan
butiran sedimen terjadi akibat beban akumulasi sedimen atau material lain.
Dengan demikian volume batuan sedimen yang terbentuk menjadi lebih kecil namun
sangat kompak.

Diagenesa chert berlapis
Contoh yang
terjadi adalah perubahan dari siliciclastic mud menjadi mudstone (porositas
berkurang dari 60 – 80% menjadi 10 – 20 %) dan perubahan dari siliciclastic
sand menjadi sandstone (porositas menurun dari 35 – 40% menjadi ±20%).
Perubahan siliciclastic mud menjadi mudstone dapat dijumpai pada radiolarian
chert dan spicular chert.Untuk proses diagenesa secara kimiawi, perubahan yang
terjadi adalah perubahan komposisi kimianya. Diagenesis kimiawi yang terjadi
pada chert meliputi cementation, recrystalization dan replacement.Sementasi
diawali dengan keluarnya air dari ruang pori-pori sehingga material yang
terlarut di dalamnya mengendap dan merekat (menyemen) material di dalamnya.
Material semennya dapat berupa karbonat (CaCO3), silica (SiO2), oksida (besi)
atau mineral-mineral lempung. Proses ini mengakibatkan porositas sedimen
menjadi lebih kecil dari material semula.Contoh yang terjadi adalah
perisipitasi silika dari butiran kuarsa menjadi butiran kristal baru. Pada
chert, perispitasi silika dapat dijumpai pada nodular chert.
Rekristalisasi
terjadi pada saat sedimen terakumulasi dimana mineral-mineral yang kurang
stabil mengkristal kembali (terjadi rekristalisasi), menjadi yang lebih stabil.
Proses ini umumnya terjadi batu gamping terumbu yang porous.Contoh yang terjadi
adalah proses perubahan dari lime mud menjadi lime stone. Chert yang mengalami
proses ini adalah nodular chert, radiolarian chert dan spicular chert.
Replacement
adalah proses kristalisasi dari mineral baru di dalam tubuh mineral yang lama
atau agregasi mineral akibat perbedaan komposisi, proses terjadi secara
simultan berupa solution dan deposisi. Mineral baru memiliki struktur dan
tekstur yang sama dengan mineral yang lama.Contohnya adalah perubahan dari
fossils (calcite) menjadi fossils (chert). Proses ini dapat ditemukan pada Few
Fossilliferous chert dan Nodular Chert.
Referensi
Boggs, S. Jr. 1987. Principles
of Sedimentary and Stratigraphy. Merril Publishing Company, Columbus.
Koesoemadinata,R.P.. 1981.
Prinsip-prinsip Sedimentasi, ITB. Bandung.
http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/
http://www.tulane.edu/